15 Desember 2008

JENIS TEKNIK DAN ALAT PENILAIAN PAI

JENIS TEKNIK DAN ALAT PENILAIAN PAI


Ada beberapa jenis penilaian yang digunakan untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa. Penilaian dapat dilaksanakan dengan teknik tes dan non tes.

A. Jenis – Jenis Penilaian.

Dibawah ini dikemukakan jenis-jenis penilaian yang dapat digunakan oleh guru agama.

1. Ulangan Harian

Ulangan harian dilakukan dengan tertulis, lisan, perbuatan dan pengamatan pada akhir atau pokok bahasan atau lebih. Pelaksanaannya disesuaikan dengan jenis mata pelajaran, tingkat kelas dan kondisi yang ada dengan mengutamakan bentuk soal uraian. Untuk kelas I penilaian dapat dilakukan secara lisan atau tes tertulis ringan yang dibacakan oleh guru. Ulangan harian dilaksanakan minimal tiga kali setiap catur wulan dan disesuaikan dengan pokok bahasan yang disajikan.

2. Pemberian Tugas

Penilaian terhadap tugas yang diberikan kepada siswa untuk semua mata pelajaran mulai kelas I sampai kelas VI. Pelaksanaannya dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan jenis dan ciri mata pelajaran. Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Pemberian tugas Pendidikan Agama Islam diusahakan agar tidak memberatkan siswa, sebab guru-guru mata pelajaran lain mungkin juga memberikan tugas.

b. Jenis materi pemberian tugas harus didasarkan kepada tujuan tugas, yaitu melatih siswa menerapkan, dan menggunakan hasil perolehannya ( pengalamannya ) dalam kenhidupan sehari-hari.

c. Diusahakan agar pemberian tugas Pendidikan Agama Islam tidak bersamaan dengan mata pelajaran lainnya.


3. Ulangan Umum

Pelaksanaan ulangan umum Pendidikan Agama Islam dapat dilakukan dengan tes tertulis, lisan ataupun perbuatan pada setiap akhir catur wulan.
Atas prinsip penilaian, bahwa : Pendidkan Agama Islam tidak melalaikan aspek Afektif yang dilaksanakan selama catur wulan berlangsung dengan teknik non tes. Untuk itu diharapkan semua guru agama mempunyai catatan khusus melalui pengamatan tentang sikap dan akhlak siswa tiap catur wulan.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari kelas I sapai kelas VI. Teknik tes yang digunakan disesuaikan dengan jenis dan ciri mata pelajaran, tingkat kelas, jenis dan kondisi yang ada. Bentuk soal uraian sangat ditekankan dalam ulangan umum untuk merangsang daya pikir siswa, dan dapat melatih mereka mengemukakan ide, tanggapan dan pemikirannya.
Dibawah ini dikemukakan Pelaksanaan Pemberian Angka ( penskoran )

1. Ulangan Harian

a. Nilai ulangan harian diperoleh dari tes lisan atau tertulis dan dari pengamatan guru atau tes perbuatan siswa. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian / melengkapi dan uraian.
b. Hasil ulangan harian yang diperoleh dari tes lisan, tertulis, dan tes perbuatan, setelah dikoreksi perlu diberi nilai ( skor ) 1-10 dengan diberi catatan atau komentar.
c. Dalam perangkat tes yang terdiri dari : tes obyektif dan uraian cara menghitung nilai tesnya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pilihan ganda, setiap soal diberi bobot : 1
2. Menjodohkan, setiap soal diberi bobot : 1
3. Isian, setiap soal diberi bobot : 2
4. Uraian, setiap soal diberi bobot : 5
Mengenai pembobotan soal-soal diatas disesuaikan dengan jumlah dan banyaknya soal yang diujikan.

Contoh tes pendidikan Agama Islam kelas IV yang dikerjakan oleh Ahmad
1. Pilihan ganda 10 soal benar : 7
2. Menjodohkan 5 soal benar : 3
3. Isian 10 soal benar : 5
4. Uraian 5 soal benar : 3

hasil pekerjaan tes Ahmad mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

No Bentuk
Soal Jumlah
Soal Bobot
Soal Skor Maksimal Skor Perolehan Ket.

1
2
3
4

Pilihan Ganda
Menjodohkan
Isian
Uraian

10
5
10
5

1
10
2
3
10
5
20
15

7
3
10
9





Jumlah 50 29

Skor tertinggi ( maksimal ) untuk tes tersebut diatas adalah 50. Jika Irma memperoleh skor dari 4 kelompok soal tes diatas 29 maka nilai ulangan dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Nilai Perolehan
------------------ X 10
Skor Maksimal

Nilai perolehan = 29
Nilai maksimal = 50
Jadi nilai ulangan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek kognitif adalah sebagai berikut :

29 290
--- X 10 ---- = 5,8
50 50


d. Tes Obyektif
Menghitung nilai tes obyektif pada seperangkat tes terdiri dari tes obyektif maka menggunakan rumus sebagai berikut :
NO = Jumlah skor yang diperoleh siswa X 10
Jumlah maksimal

Keterangan : NO = nilai obyektif
10 = skala 1 – 10
Besar bobot soal ditentukan oleh guru

e. Menghitung nilai bentuk tes uraian
1) Pada prinspnya tes uraian perlu diberikan skor yang lebih tinggi dari pada tes obyektif.
2) Berdasarkan perbandingan tes obyektif dan uraian ditentukan oleh guru.
3) Mengingat pertimbangan praktis dari segi Pelaksanaan di lapangan ( jika menggunakan tes uraian terbatas ) maka diperkirakan tingkat kesulitan masing-masing soal sama.
1. Contoh soal Pendidikan Agama Islam kelas V yang dikerjakan oleh Rina
1) Sebutkan tiga manfaat zakat fitrah
Alternatif jawaban
a. Membersihkan Harta
b. Memberikan hak orang miskin
c. Mengurangi kesenjangan sosial
2) Apa yang dimaksud dengan Malaikat
Alternatif jawaban
a. Hamba Allah yang taat
b. Hamba Allah yang diciptakan dari Nur
c. Makhluk Allah yang ghaib
d. Petugas Allah
e. Penyampai wahyu
3) Mengapa kita harus berdo’a
Alternatif jawaban
a. Memohon ampun
b. Memohon keselamatan
c. Memohon rizki
2. Contoh menghitung nilai tes uaraian yang dikerjakan diatas dengan hasil berikut :
No Jawaban Skor Maksimal Skor Perolehan Keterangan
1.



2.





3. a. Membersihkan harta
b. Memberi makan orang miskin
c. –
a. Hamba Allah yang taat
b. –
c. Hamba yang diciptakan dari Nur
d. Makhluk ghaib
e. Pesuruh Allah
a. –
b. Memohon kesela- matan
c. Memohon rizki 1)
1) 3


0,6

0,6
3
0,6
0,6
-
1)
3
1)

2





2,4




2
a dan b benar
c = salah


a, c, d dan e = benar
b = salah



a = salah
b = benar
c = benar

Jumlah 9 6,4

Keterangan : untuk masing-masing soal diberi skor ( nilai ) 3,3 soal = 9
( jumlah skor maksikal )
Nilai perolehan tersebut
N Perolehan
NU = -------------------------- X 10
Jumlah skor maksimal

Keterangan : NU = NilaiUraian
N Perolehan = nilai yang diperoleh
Jumlah skor maksimal = jumlah skor dari masing-masing soal
10 adalah angka skala ( rentang ) nilai 1 - 10.


B. Teknik Penilaian

Teknik penilaian yang digunakan disekolah dapat dikatagorikan dalam dua golongan pokok :

1) Teknuk test
2) Teknik non test

1. Teknik test

Teknik test merupakan teknik yang digunakan untuk melaksanakan tes berupa pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Pekerjaan mereka diukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran disampaikan meliputi aspek pengetahuan keterampilan.

2. Teknik non test

Teknik non test adalah prosedur yang dikerjakan guru agama untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sikap dan kepribadian siswa. Dalam proses belajarmengajar pada umumnya kegiatan penilaian mengutamakan teknik tes mengingat lebih berperannya aspek pengetahuan dan keterampilan dalam mengambil keputusan didalam kelas. Namun dalam Pendidikan Agama Islam, aspek efektif ini tidak dapat diabaikan, bahkan aspek ini merupakan penghayatan siswa terhadap materi pendidikan agama yang diterima dari guru agama maka pengamatan guru catatan dan tanya jawab ( interview ) dapat digunakan sebagai alat evaluasi.




C. Alat Penilaian

Alat penilaian yang dapat digunakan untuk menilai siswa secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Tes Tertulis

Tes tertulis merupakan alat penilaian terhadap pengerjaan soal dalam bentuk tertulis, dan dikerjakan oleh siswa dalam bentuk jawaban pertanyaan maupun tanggapan dan pernyataan atau tugas yang diberikan.

2. Tes Lisan

Alat penilaian yang penyajian dan pengerjaan siswa dalam bentuk lisan, atas jawaban terhadap pertanyaan maupun tanggapan atas pertanyaan yang dilakukan oleh siswa.


3. Tes Perbuatan

Alat penilaian yang digunakan melalui penugasan dan dapat dapat disampaikan secara tertulis maupun lisan dan pengerjaannya dilakukan dalam bentuk penampilan atau perbuatan.

LEMBAR TES PERBUATAN

Kegiatan :
PB / SPB :
Tanggal :

Asek Yang dinilai Jumlah Rata – rata
No. N a m a Persiapan Pelaksanaan Hasil Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7





Keterangan :

Kolom 1 Nomor = Nomor urut siswa
Kolom 2 Nama = Nama siswa
Kolom 3 Persiapan = Kesiapan siswa dalam menghadapi pelaksanaan kegiatan praktek
belajar sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru.
Kolom 4Pelaksanaan = Penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan praktek berlangsung.
Kolom 5 Hasil = Hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan pelaksanaan pada kolom 4 ( kolom aspek yang dinilai diisi dengan penilaian secara kualitatif atau kuantitatif )
Kolom 6 Jumlah Skor = Merupakan jumlah 3, 4 dan 5
Kolom 7Rata-rata skor = Merupakan hasil rata-rata dari jumlah skor dibagi aspek yang
ada.


D. Alat Penilaian Teknik Non Tes

Alat penilaian adalah untuk memperoleh gambaran tentang minat, sikap atau kepribadian siswa dengan pengelompokan berikut :

a. Pengamatan
Alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oelh guru berdasarkan pengamatan terhadap perilaku siswa, baik ketika pelajaran sedang berjalan maupun kegiatan diluar kelas.

b. Skala Sikap
Alat penilaian yang digunakan untuk mengungkapkan sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis.

c. Angket
Alat penilaian yang menyajikan tugas maupun cara mengerjakannya dengan cara tertulis. Penyusunan materi angket soal diarahkan guna menjaring ( memperoleh ) informasi mengenai berbagai faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar.

d. Catatan Harian
Suatu catatan mengenai prilaku siswa yang dipandang mempunyai kaitan erat dengan perkembangan pribadinya. Misalnya catatan mengenai siswa yang memperhatikan prilaku khusus.

Contoh Format lembar peragaan
Kegiatan : Diskusi
PB / SPB :
Tanggal : 05 Mei 2001

S K O R Jumlah Rata-rata
No. Nama 1 2 3 4 5 6 Skor Skor







Keterangan : 1 = Keberanian mengemukakan pendapat
2 = Keaktifan / peran serta
3 = Menghargai pendapat teman
4 = Kerjasama dalam kelompok
5 = Memecahkan masalah
6 = ….. ( dapat diisi dengan aspek lainnya )

Kolom 1 Nomor = Nomor urut siswa
Kolom 2 Nama = Nama siswa

i. Setiap akhir catur wulan, skor pengamatan tes perbuatan dijumlahkan kemudian dibagi dengan banyak kali pengamatan / tes perbuatan.
Contoh :
• Rahmad mengadakan penilaian pengamatan / tes perbuatan pada catur wulan ke-1 sebanyak 4 kali.
• Skor pengamatan perbuatan Irhas adalah 6,0 : 7,0 : 7,0 :7,0.
• Rata-rata skor pengamatan yang diperoleh Irhas adalah :

Jumlah skor
Rata-rata = --------------
N
= 27
---
4
= 6,75 = 6,8 g Rata-rata skor pengamatan perbuatan

ii. Rata-rata skor pengamatan perbuatan dijumlahkan dengan rata-rata skor tertulis pada ulangan harian dibagi 2.
Contoh :
* Rata-rata skor tertulis / ulangan harian = 8,9
* Rata-rata skor pengamatan / perbuatan = 6,8

15,7
Jumlah = ---- = 7,8 = 7,9 ( x )
2
Hasil perhitungan dari rata-rata tes tertulis dan tes pengamatan / perbuatan yang merupakan ulangan harian ( x ) inilah yang digunakan untuk menghitung rumus pada saat menentukan nilai untuk pengisian raport akhir catur wulan.

2. Pemberian Tugas

a. Setiap tugas yang harus dinilaisecara kualitatif dan kuantitatif
b. Nilai tugas dijumlahkan kemudian dicari nilai rata-rata
c. Rata-rata nilai tugas digunakan untuk menghitung nilai raport pada akhir catur wulan.
Conoh :
• Bu Ati memberikan tugas pada catur 1 sebanyak 8 kali. Nilai yang diperoleh Rosa untuk tugas tersebut adalah 8, 7, 6, 5, 9, 7, 6, 10.
• Jumlah nilai Rosa untuk tugas adalah :
N = 8 + 7 + 6 + 5 + 9 + 7 + 6 + 10 = 58
• Rata-rata nilai dari tugas Rosa adalah :
58 = 7,25 = 7,3 (y)
8
Rumus nilai rata-rata = N
F
N = jumlah banyak nilai
F = frekkuensi banyak jumlah nilai.

3. Ulangan Umum

a. Hasil ulangan umum yang diperoleh setelah dikoreksi diberi catatan atau komentar. Ulangan umum dilakukan satu kali pada akhir catur wulan.
b. Bentuk soal ulangan umum bisa menggunakan bentuk tes obyektif dan tes uraian.
c. Perhitungan nilai bentuk tes obyektif dan uraian sama dengan perhitungan pada ulangan harian.

E. Ciri – ciri penilaian yang baik :

1. Validitas
2. Realibilitas
3. Obyektifitas
4. Praktikabilitas
5. Ekonomis

F. Cara Pengolahan Hasil Penilaian

Pengolahan skor sehingga menjadi nilai yang tercantum dalam raport adalah sebagai berikut :

1. Menghitung rata-rata Nilai Ulangan harian ( tertulis, pengamatan / perbuatan ) x
2. Menghitung rata-rata tugas ( y )
3. Menghitung perolehan nilai ulangan umum ( p )
4. Menghitung nilai untuk setiap catur wulan kelas I sampai kelas VI ( termasuk kenaikan kelas ) dengan rumus :
NR = X + Y + 2P
4
NR = Nilai Raport
X = Rata-rata nilai ulangan harian
Y = Rata-rata nilai tugas
P = Nilai ulangan umum / EBTA
Contoh penilaian untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Nilai Fatimah pada catur wulan ke-1 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut :

a. Rata-rata ulangan harian ( termasuk pengamatan atau perbuatan ) = 6,9
b. Rata-rata tugas = 7,4
c. Ulangan umum = 6,3
N = 6,9 + 7,4 + 2 ( 6,3 )
4
= 6,9 + 7,4 + 12,6
4
= 26,90 = 6,725 = 6,5
4

Jadi nilai Fatimah pada raport catur wulan ke-1 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 6,5.
Khusus untuk nilai STTB dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

N = P + Q + 2P
4
Keterangan :
N = Nilai STTB
P = Nilai prestasi mata pelajaran raport cawu ke-1 kelas VI
Q = Nilai prestasi mata pelajaran raport cawu ke-2 kelas VI
R = Nilai ulangan umum / EBTA / EBTANAS

Contoh :
Nilai prestasi Hamid dalam raport untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebagai berikut :

a. Nilai Cawu ke-1 = 8
b. Nilai Cawu ke-2 = 7,5
c. Nilai EBTA / EBTANAS = 7,4

Maka nilai Hamid untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam S T T B adalah 8.
Niali dalam S T T B tidak menggunakan angka dibelakang koma, tetapi menggunakan angka pembulatan dengan ketentuan 0,5 atau lebih dibulatkan keatas, kurang dari 0,5 dihilangkan.

Tidak ada komentar: