03 Februari 2008

BELAJAR MENGAJAR PAI

BELAJAR DAN MENGAJAR

Oleh : H Munadi Sutera Ali

A. Belajar

1) Pengertian Belajar

Manurut Gagne belajar adalah proses dimana suatu organisme berubah berdasarkan perilakunya sebagai akibat pengalaman.

Drs Muhaimin, MA menyebutkan pengertian belajar, sbb. :

- Dalam belajar ada tingkah laku yang timbul atau berubah baik tingkah laku jasmaniah atau rohaniah

- Perubahan itu terjadi karena pengalaman ( menghadapi situasi baru ) dan latihan

- Perubahan tingkah laku yang bukan karen latihan(pendidikan)tidak digolongkan belajar. Misalnya tingkah laku yang berubah karena mabuk, karena pengaruh hipnotis, dll.

- Belajar menyangkut perubahan dalam suatu organisme sebagai hasil pengalaman, hal ini berarti bahwa belajar membutuhkan waktu.

Beliau juga mengemukakan beberapa ciri terjadinya kegiatan belajar, yaitu :

a) Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar ( dalam arti behavioral changes ) baik aktual maupun potensial

b) Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.

c) Perubahan itu terjadi karena usaha.

Jadi dari pengertian-pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku yang relatif menetap pada diri seseorang. ( tingkah laku yang dikehendaki adalah kognitif, affektif dan psikomotor )

2) Prinsip Belajar

Ada beberapa prinsip belajar ang dikemukakan Umar Hamalek, sbb. :

a) Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan timbal balik, saling mempengaruhi secara dinamis antara anak didik dan lingkungannya

b) Belajar harus selalu bertujuan, terarah dan jelas bagi anak didik. Tujuan akan menuntunnya bela0jar untuk mencapai harapan-harapannya

c) Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri.

d) Belajar selalu menghadapi rintangan dan hambatan. Oleh karenanya anak didik harus selalu siap dan dapat mengatasinya secara tepat

e) Belajar memerlukan biombingan. Bimbingan itu baik dari guru/ dosen atau tuntutan dari buku pelajaran sendiri.

f) Jenis belajar yang paling utama ialah belajar untuk berfikir kritis, lebih baik daripada pembentukan kebiasaan mekanis.

g) Cara Belajar yang paling efektif adalah dalam pemecahan masalah melalui kerja kelompok, asalkan masalah-masalah tersebut telah disadari bersama.

h) Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga memperoleh pengertian-pengertian

i) Belajar memerlukan latihan-latihan dan ulangan agar apa apa yang diperoleh/ dipelajari dapat dikuasai

j) Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan/ hasil

k) Belajar dianggap berhasil apabila si anak didik telah sanggup mentransferkan dan menerapkannya ke dalam bidang praktek sehari-hari,

C.Organisasi Belajar

Pendapat para psikolog tentang dasar untuk mengorganisasikan belajar dapat disarikan ,sebagai berikut :

a. Tujuan harus spesipik dan jelas

b. Kesediaan siswa ( siap jasmani/rohani ) untuk belajar

c. Aktivitas siswa yang tinggi dalam belajar

d. Konsentrasi yang terpusat pada tugas belajar

e. Organisasi bagian-bagian pengetahuan harus berarti

f. Tanggapan harus nampak sebagai bentuk kesiapan organisasi jasmani berbuat

g. Pemahaman persepsi hendaknya bermakna sebagai sebuah pengalaman yang dapat dipahami siswa

h. Ulangan hendaknya memperkaya ingatan siswa

i. Reaksi terhadap kegagalan dalam menterjemahkan dan mengorganisasikan kembali tingkah laku

D.Type Belajar

Berdasarkan jenis dan bahan yang dipelajari, maka belajar dapat dikelompokkan dalam 5 type, yaitu :

ü Belajar berdasarkan pengamatan ( sensory type of learning )

ü Belajar berdasarkan gerak motor ( motor type of learning )

ü Belajar berdasarkan hapalan (memory type of learning )

ü Belajar berdasarkan pemecahan masalah ( problem solving type of learning)

ü Belajar berdasarkan emosi ) emotional type of learning)

ü Mengajar

Mengajar adalah usaha guru membimbing, mengarahkan atau mengorganisasir belajar. Mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar ia dapat menerima, memahami, menanggapi, menghayati, memiliki, menguasai dan mengembangkannya.

Jadi mengajar itu mempunyai tujuan antara lain agar murid dapat memperoleh pengetahuan, kemudian dapat pula mengembangkan pengetahuan itu.

Karena itu sebelum mengajar, seorang guru hendaknya mempertanyakan terlebih dulu kepada dirinya :

- Untuk apa saya mengajar ? (menetapkan tujuan)

- Bagaimana saya mencapai tujuan itu ? ( menetapkan materi dan metode )

- Bagaimana cara saya mengetahui bahwa tujuan itu tercapai ? ( Menetapkan evaluasi )

Dan sangat keliru jika pertanyaan yang timbul, sbb. :

- Materi apa yang hendak saya ajarkan

- Metode yang mana yang akan saya pakai ?

- Bagaimana cara melaksanakannya ?

- Bagaimana cara membuat soal ujian ?

Sikap dan Pandangan guru tehadap pengertian mengajar juga akan berpengaruh bagi proses mengajar dan belajar. Secara umum ada dua Sikap dan pandangan guru tentang mengajar, yaitu :

(1) Guru pemegang peran utama dalam mengajar

Pandangan yang demikian akan berefek, sbb. :

(a) Pembelajaran terpusat pada guru ( teacher oriented )

(b) Metode pemberitahuan lebih dominan

(c) Hafalan lebih ditekankan dan kreativitas serta inisiatif anak kurang

(2) Guru berperan dalam merangsang anak dalam belajar dan berfikir serta menentukan alternatif pemecahan sendiri terhadap masalah yang ia hadapi.

Pandangan yang demikian akan berefek, sbb. :

(a) Child oriented

(b) Guru hanya sebagai pembantu/ pembimbing

(c) Metode mengarah pada penemuan; pemecahan masalah

(d) Aktivitas anak memecahkan masalah , berfikir sendiri terhadap masalah yang dihadapi tinggi.

Seorang guru agar mudah menentukan pilihan teori dalam mengajar, maka perlu diketahui beberapa teori mengajar, antara lain :

(1) Teori Assosiasi atau Teori Tanggapan

Menurut teori ( dikemukakan oleh Herbart ) ini mengajar adalah memberikan tanggapan atau pengetahuan seluas-luasnya kepada anak. Tujuannya adalah berfikir, yaitu membuat hubungan antara tanggapan dengan pengetahuan baru ( bahan yang akan diajarkan), dan agar pengajaran dapat diterima maka pengajaran harus tahap demi tahap.

Langkah mengajar dengan teori ini, sbb. :

- Persiapan

- Presentasi ( Penyajian )

- Mengadakan perbandingan dan asosiasi bahan

- Perumusan/ penyimpulan

- Aplikasi/ penerapan

(2) Teori Daya

Menurut teori ini jiwa manusia terdiri atas berbagai macam daya, yaitu daya mengenal, merasa. Menghayal, mengamati, menyimpan, mereproduksi, mengasosiasikan tanggapan, berkehendak, mengingat dan berfikir. Tiap daya dapat dididik dan dilatih sendiri-sendiri secara terpisah.

Karenanya menurut teori ini bahan /tugas/ latihan apa saja yang diberikan tidak menjadi problem, maka mengajar berdasarkan teori ini orientasinya memberikan bahan/tugas/ latihan sebanyak-banyaknya.

(3) Teori Gestalt

Teori gestalt atau lebih dikenal dengan teori totalitas berpandangan bahwa manusia menghayati sesuatu perangsang ditanggapi secara keseluruhan, bukan bagian-bagian dari perangsang itu.

Mengajar berdasar teori ini adalah memperjelas dan memperinci perangsang totalitas menjadi jelas bagian-bagiannya dan ikatan bagian-bagian itu.

(4) Teori Luister School

Berdasar teori ini mengajar adalah menyampaikan bahan kepada anak melalui ceramah, khutbah dan lain-lain penyampaian lisan. Dengan teori ini yang dituntut aktif adalah guru sementara anak fasip.

(5) Teori L’ecole Active

Menurut teori ini, pendidik cukup menyampaian tujuan dan pokok bahasan saja, sementara peserta didik dituntut dan mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk memecahkan masalah sendiri.

(6) Teori Vitale Dialektis

Berdasar teori ini, pertama guru aktif memberikan petunjuk dan penjelasan selanjutnya dia hanya berperan sebagai pembimbing dan anak yang dituntut aktif.

E. Ciri Guru Yang Baik

Menurut S Nasution, ada beberapa prinsip umum guru yang baik yang disarikan sebagai berikut :

a) Memahami dan menghormati murid

b) Menghormati ( menguasai bahan sepenuhnya ) bahan yang diberikan

c) Mampu menyesuaikan metode dengan bahan

d) Mampu menyesuaikan bahan dengan kesanggupan anak

e) Mampu mengaktifkan anak dalam belajar

f) Mampu memberikan pengertian bukan hanya dengan kata-kata belaka

g) Merumuskan tujuan yang akan dicapai setiap pelajaran yang diberikan

h) Tidak terikat hanya pada satu teks book saja

Tidak hanya mengajar tapi membentuk kepribadian anak.

Tidak ada komentar: