29 November 2008

Prinsip-Prinsip Pokok Penelitian Kependidikan

Prinsip-Prinsip Pokok Penelitian Kependidikan
(terjemah buku research in education)
Apa yang dimaksud dengan penelitian?. Ahli pendidikan yang tidak terbiasa dengan metode ilmiah sering mengemukakan pertannyaan.mereka menanyakan : Mengapa penenlitian dianggap lebih baik dalam pembuatan keputuan dari pada pengalaman atau nasihat dari ahli pendidikan ? Bagaimana penelitian mempengaruhi pendidikan? Apa jenis studi -,-an& Makukan dalam . pendidikan? Apakah ada cara yang sistematis untuk mengerti tujuan artikel
.Bab 1 dan 2 merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dengan menyediakan sebuah pendahuluan dasar dari penelitian kepenendidikan. Semua penelitian dimulai dengan pernyataan masalah dan biasanya meliputi sebuah tinjauan literatur.


ISTILAH-ISTILAH KUNCI
Replikasi Empiris
Penelitian sintetis Data
Ilmiah Alasan Deduktif
Teori-teori Alasan Induktif
Penyelidikan Ilmiah Penelitian Kuantitatif
Metode Ilmiah Penelitian Kualitatif
Penelitian Generalisasi
Metode Penelitian Penelitian Dasar
Objektivitas Penelitian Terapan
Verifikasi Penelitian Evaluasi
Penjelasan Aksi Penelitian
Analisis Kebijakan
Penelitian pendidikan telah bertahap mempengaruhi sebagian besar dari gagasan-gagasan kami tentang pendidikan dan praktik-praktik: yang kami gunakan untuk mencapai objektivitas di dunia pendidikan. Belum lagi banyak guru-guru dan administrator yang mengetahui sedikit tentang penelitian kependidikan dan mengasumsikan bahwa penelitian tidak dapat berguna dalam perkembangan program dan formulasi kebijakan.
Bab ini memperkenalkan pembaca pada lapangan penelitian dengan menggambarkan perkembangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan latihan-¬latihan dibidang pendidikan. Penelitian kependidikan merupakan penyelidikan ilmiah yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Para ahli pendidikan dan yang Iainnya menggunakan penelitian dasar, terapan dan evaluasi untuk tujuan yang bermacam-macam. Beberapa kontribusi dan pembatasan dari penelitian kependidikan juga digambarkan. Yang terpenting, kita diperkenalkan kepada bahasa dan logika dari penelitian yang digunakan dalam membaca dan memimpin suatu penelitian.
Penelitian Kependidikan di Abad 21
Beberapa pokok berita di Education Week , sebuah koran yang terkenal, memberi ilustrasi tentang berbagai macam topik yang diselidiki belakangan ini.
• ”Penyelidikan hubungan antara kursus-kursus di SMU dengan kesuksesan di perguruan tinggi " (b/2/99, P.5).
• ” Lebih banyak guru-guru dan pelajar mengatakan bahwa kekerasan disekolah menurun" (b/2/99, P.8).
• ”Penyelidikan pokok-pokok kelebihan dan kelemahan program Magnet" (6/9/99.P.7).
• ”Penyelidikan : Efek perawatan anak di tahap awal " (b/ib/99.P.3).
• ”Pemvelidikan menemukan ketidakcocokan antara standar California dan hasil penilaian" (b/23/99-P.1o).
• ”Menemukan wilayah-wilayah berbahaya di sekolah " (b/23/99.P.38).
• ”Pemyelidikan : voucher orang tua menandakan mereka puas dengan pelayanan sekolah " (b/23/99.P.ii).
Artikel-artikel terbaru di jurnal juga mengilustrasikan keanekaragaman topik yang diselidih.
• ”Mengapa 'fidak bertambaham-a jumlah kulit hitam Amerika yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi? " Oleh M. CarnoS•, Journal of Blacks in Higher Education.
• ”Meneliti `orang-orangku', meneliti diriku sendiri: Fragmen dari sebuah cerita refleksi,"Oleh L.N Chaudhry, Qualitatif Studies in Education.
• ”Awal guru sains : Narasi di kelas tentang keyakinan dan pembatasan," Oleh N. Brickhous dan G.M. Bodner. Journal of Research in Science Teaching.
• ”Berbagi prinsip-prinsip kinerja : pengalaman bagian dalam " Oleh J. Blase, .N-A.SSP Bulletin.
• ”Penghalang dalam penerapan sebuah pendekatan pemecahan masalah untuk mengajar ilmu dasar : Studi kasus dari perubahan guru, " Oleh : ,S.L Martens, Social Science and Mathematics.
• ”Hei, sepatu itu bukan bagian dari seragam', gadis-gadis kulit hitam di Amerika dalam sebuah SMU elit dan pentingnya kebiasaan, " Oleh E.ri Horvat dan A.L Antonio, Anthropology and Education Quarterly.
• ”Alternatif ke instruksi tradisional : Menggunakan permainan dan simulasi untuk meningkatkan semangat belajar dan motivasi murid, " Oleh D.L Garard, et al., Communication Research Reports.
• ”Latihan-latihan pragmatis sekolah menengah dan kepuasan pelajar terhadap sekolah," Oleh J. Gulino dan J.S Valentin, NASSP Bulletin.
• ”Persediaan dan permintaan guru minoritas di Texas: Masalah-masalah dan prospek-prospek," Oleh S.N Kirby, et al., Education Evaluation and Policy Analysis.
• ”Persepsi penasihat sekolah terhadap ketidakbergunaan standarisasi test, frekwensi dari penggunaannya dan kebutuhan pelatihan penilaian," Oieh F.G Giordano, et al., The School Conselor.
• ”Dampak ukuran kelas terhadap strategi instruksi dan keguanaan waktu kursus matematika dan sains di SMU, " Oleh J.K. Rice, Educational Evaluation and Policy Analysis.
• ”Kita akan kembali : Pendidikan dewasa dan pergulatan untuk masalah kew-arganegaraan kebebasan musim panas di Mississipi.` Oleh J.R Rachal, American Educational Research Jurnal.
• ”Guru-Guru merangkwl keajaiban : Bagaimana guru-guru yang efektif menggunakan pengetahuan intuisi mereka ? " Oleh D.M MM,-ell. The Journal of Association of Teacher Educators.
• “Penelitian diterjemahkan kedalam praktik-praktik untuk meningkatkan keterlibatan pelajar dalam transisi aktiritas hubungan," Oleh J.P Lehmann, et al., Career Development for Exceptional individuals.
• “Bermain antara kelas-kelas : Kesulitan Ameril:a dalam kelas, ras dan gender di sebuah SMU dan komunitas orang kulit hitam." Oleh L.H. Cousins. Anthropology and Education.
• “Siapa yang akan meminpin? io faktor utama yang mempenganihi guru-guru berpindah ke bagiam administrasi," Oleh V. Cooles dan J. Shen, ASSP Bulletin.
• “Stres dan penanggulangannya : Sebuah penyelidikan kualitatif kelas 4 dan kelas 5," Oleh J.L Romano, Elementary School Guidance and Counseling.
• “Efek tingkah laku dari keanekaragaman ukuran kelas : Kasus pada guru-guru matematika," Oleh J.R Betts dan J.L. Shkolnik, Educational Evaluation Policy Analysis.
Lebih jauh lagi, tiga kelompok nasional telah melaporkan prioritas saran yaitu untuk apa penelitian kependidil:an harus terfok-us di abad 21 ini. Seorang peneliti kependidikan yang terkenal dengan pengalaman 30 tahun lebih dibidangnya, L.B Resnick, mengatakan " Ada ketertarikan yang lebih dalam pengetahuan penelitian kependidikan yang saya pikir dapat saya ingat pada setiap saat di karir saya. Sekarang ada hampir satu kereta musik dimana setiap orang ....(bertanya) `Apakah ini berdasarkan penelitian? Apa bukti penelitiannya?' " (Viadero,i999.P.i).
Pentingnya Penelitian Kependidikan
Mengapa penelitian kependidikan menjadi sebuah sumber informasi yang berharga untuk sejumlah kelompok vang berlainan? Kami menyajikan beberapa alasan ketertarikan ini dar, penelitian kependidikan.
Pertama, pendidik tetap mencoba untuk mengerti proses-proses kependidikan dan harus membuat keputusan profesional. Kebanyakan dari kita bertumpu pada beberapa sumber, termasuk pengalaman pribadi, opini para ahli, tradisi, intuisi dan perasaan secara umum serta kepercaraan. Setiap sumber ini . logis dibeberapa situasi dan di situasi lainnya setiap sumber ini mungkin tidak cocok sebagai satu-satunya dasar dalam pembuatan keputusan.
Kedua, Kelompok pembuat kebiiakan non-kependidikan, seperti negara bagian dan legislatif dan eksekutif, kebanyakan mereka memiliki mandat yang sering berubah-rubah kebiiakannya bagi dunia pendidikan.
Ketiga, masyarakat pemerhati, para prosefional, asosiasi pendidikan, persatuan orang tua murid, kelompok dan yayasan swasta telah meningkatkan aktivitas penelitiannya dalam bidang pendidikan.
Keempat, review terhadap penelitian sebelumnya telah menginterpratasikan kumpulan bukti yang empiris tentang kejadian pendidikan sebagai pengetahuan. Kelima, penelitian kependidikan menyediakan informasi. Walaupun kualitas penelitian mungkin bervariasi dengan berbagai sumber spesifik, penelitian kependidikan sangat mudah d.iperoleh.
Keenam, banyak para pendidik yang bukan seorang peneliti penuh, membaca penelitian untuk melakukan studi pendidikan.
Seiring dengan berkembangnya waktu, informasi yang terpercaya menjadi sebuah kebutuhan dalam sebuah masyarakat yang kompleks. Penelitian menyediakan informasi terpercaya dan pengetahuan tentang pendidikan dal rangka untuk pembuatan keputusan. Karena penelitian secara sistem,atis menggambarkan atau mengukur fenomena, ini merupakan sebuah sumber pengetahuan yang lebih baik dari pengalaman pribadi seseorang, kepercayaan, tradisi atau intuisi. Beberapa penyelidikan bersifat abstrak dan menrediakan inforinasi umum tentang praktik kependidikan umum dan kebijakan umum. Beberapa penyelidikan menyediakan informasi tentang sebuah praktik spesifik pada sebuah tempat khusus, seperti sebuah sekolah, sebuah kelas ataupun sebuah program.
Perkembangan pengetahuan untuk meningkatkan praktek kependidikan
Penganih riset pendidikan terhadap lembaga pendidikan dan para pembuat keputusan untuk mengembangkan praktek pendidikan dapat dilihat sebagai proses yang terus terjadi (Walberg,1986).
Gambar 11 menunjukan 5 bagian dari proses perkembangan pengetahuan kependidikan untuk meningkatkan praktik-praktinknya. Bagian-bagian ini adalah (i) Identifikasi masalah penelitian, (2) studi empiris, (3) replikasi. (4) Riset sintesis dan reflektif dan (5) Penyerapannya dan simulasi oleh para prak-tisi.
Masalah penelitian (Bagian 1) mulai dengan sebuah identifikasi dari nilai-¬nilai hasil. Lapangan praktik, seperti pendidikan, yang memperhatikan nilai hasil seperti halnya proses belajar. Pertanyaan penelitian dan masalah penelitian datang darai sumber sebagai berikut : Observasi umum, kebijaksanaan praktis, kebijakan yang kontroversi, penelitian terdahulu, dan teknik metoda baru dalam penyeludikan kependidikan. Peneliti-peneliti memimpin penyelidikan penyelidikan empiris (bagian 2) dan usaha mereka melakukan pengulangan penelitian dengnan subjek yang berbeda dan dalam beraneka ragam lingkungan dan keadaan.




Gambar 11
Perkembangan pengetahuan untuk meningkatkan praktek pendidikan

Penyelidikan ulang secara seksama oleh penyelidik selanjutnya, walaupun sering diharapkan dan sangat diinginkan, sangat jarang dalam pendidikan. `iensintetis penelitian dan tunjauan-tinjauan (bagian 4) mengevaluasi secara
sistematis dan secara statistik atau secara narasi merangkum studi perbandingan. Arlalisis ini membantu untuk mengorganisir dan membuat alasan logis dari semua , temuan pada penelitian-penelitian sebelumnnya. Para praktisi dan pembuat kebijakan dapat menerima secara rasional implikasi dari suati penemuan aenelitian vang konsisten, " yang efektif dengan mempertimbangkan biava total, dan tidak memiliki efek yang membahasakan" (Walberg, 1986, P.2i5). Melanjutkan ke evaluasi lokal (bagian 5) masih diperlukan.
Penelitian Sebagai Penyelidikan Ilmiah dan penyelidikan disiplin ilmu
Riset, relatif merupakan aktivitas yang baru dalam sejarah dunia pendidikan seperti konsep sekolah umum bagi semua anak-anak. Pada beberapa abad lalu, sebelum membaca dan menulis menjadi hal umum, seseorang mengembangkan pengetahuan tentang dunia disekelilingnya dengan dua cara. Salah satum-a melalui pengalaman pribadi dan pengamatan pada pengalaman orang lain. Pengetahuan juga berkembang melalui cara lain : aktivitas manusia yang diukur oleh angka. Dengan angka hasil pengukuran, seseorang tidak perlu mengetahui detail deskripsi kontekstual dari aktivitas yang diukur.
Berbagai jenis pengetahuan diperlukan dalam bidang pendidfkan. dan berbagai tipe penelitian dilakukan dalam pendidikan untuk mengemba_akan pengetahua.n di bidang ini. Penelitian kependidikan telah disebut pem-eLdikan ilmiah dan penyelidikan disiplin ilmu (ilmu sosial). Kedua pandangan teri::asuk dalam definisi penelitian kami dan karakteristik penelitian dalam pendidikan.
Penyelidikan Ilmiah
Tuiuan utama dari ilmu yaitu pewarisan dan pembuktian teori. Sebuah teori meramalkan dan menjelaskan fenomena alami. Seorang sarjana terkenal Fred N. Kerlinger (1986) mendefinisikan teori sebagai serangkaian gagasan yang saling berhubungan dan dalil yang memperjelas hubungan antara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan sebuah fenomena. Dalam detinisi ini ada ti,--51 hal yang mengindikasikan sebuah teori umum. Pertama, sebuah teori merupakan serangkaian dalil yang terdiri dari penjelasan gagasan. Kedua, sebuah :eori menysatakan adama - hubungan antara serangkaian variabel. Ketiga, sebuah -.eori menjelaskan fenomena. Dengan menjelakan variabel mana yang berhubungan dengan variabel lainnya dan bagaimana variabel itu dapat berhubungan.
Banyak penelitian ilmu sosial yang berharga tidak berorientassi secara khusus pada teori. Hubungan yang spesifik, walaupun menarik dan penting, jarang diaplikasikan secara luas, berbeda jika seseorang menemukan hubungan dalam "sebuah jaringan variabel yang saling berhubungan yang meniadi bahan dari sebuah teori" (Kerlinger, i986,P.io). Tujuan yang sederhana, terbatas dan spesifik itu bagus tapi formulasi teori dan verifikasi lebih bagus lagi karena mereka lebih umum dan bersifat menjelaskan.
Penurunan teori dan verifikasi teori merupakan pusat pada pen-elidikan ilmiah. Sebuah teori dapat berguna dalam perkembangan pengetahuan tentang sains, harus memilild kriteria tertentu. Pertama, sebuah teori harus menyediakan sebuah penjelasan yang sederhana dari pengamatan hubungan yang relevan terhadap sebuah masalah yang khusus. Kedua, : sebuah teori harus konsisten dengan kedua hubungan yang diamati dengan bagian pengetahuan yang sudah ada. Ketiga, sebuah teori dianggap sebuah penjelasan sementara dan harus menyediakan alat untuk pembuktian dan revisi. Keempat, sebuah teori harus menstimulasi penelitian lebih jauh diwilayah yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Penyelidikan yang bersifat ilmiah adalah pencarian untuk rnenemukan pengetahuan dengan menggunakan metode yang dikena? dalam peng-ampui an data, analisis dan interpretasi. Bentuk bersifat ilmiah mengacu pada sebuah pendekatan dan tidak bersinonim dengan Ilmiah. Ilmiah adalah sebuah bagian dari pengetahuan yang sudah ada. Sedangkan `bersifat ilmiah' mengacu pada cara pengetahuan diberikan secara turun temurun. Metode bersifat ilmiah biasanya menjadi sebuah proses penelitian yang berkesinambungan. Langkah-langkah khusus dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan sebuah masalah yang akan diteliti 2. Membuat hipotesa untuk diuji
3. biengumpull:an dan menganalisa data
4. Menginterpretasikan hasil dan menarik kesimpulan tent ang masalah ter`ebut. Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan untuk mengembangl:p21 ilmu pengetahuan dengan benar.
Defenisi Penelitian
Secara umum dapat dikatakan bahwa penelitian adalah sebuah proses yang sistematis dari pengumpulan data (informasi) yang kemudian dianalisis secara logis untuk tujuan tertentu. Penelitian kependidihan tidak terbatas pada pendekatan yang digunakan dalam i1mu fisik maupun ilmu alam, Walaupun penggunaan kata `penelitian' seharusnya digun.akan dengan tidak membeda¬bedakan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya diobservasi dan spek-ulasi itu. Metode penelitian (sering disebut sebagai `metodologi') adalah cara seseora.ng mengumpulkan dan menganalisa data. Metode ini telah berkembang seiring i1mu pengetahuan dengan prosedur yang dapat dipercaya dan benar.
Metodologi penelitian itu sistematis dan memiliki tujuan. Dalam konteks yang lebih luas, metodologi menunjuk pada sebuah desain dimana para peneliti memilih kumpulan data dan prosedur analisis untuk menyelidiki sebuah masalah penelitian.
Penelitian Kependidikan sebagai penyelidikan disiplin i1mu
Ketika kita membicarakan tentang penelitian dalam pendidikan. kita menunjuk pada sebuah keluarga metode yang :aling berbagi karakteristik dari penyelidikan disiplin. "Disiplin" tidak menunjuk pada ritualisasi dan bentuk tipis dari investigasi, ataupun tidak menunjuk pada apa yang telah ada, prosedur formal. Beberapa penyelidikan yang sebagian besar bagus, merupakan spekdlasi dalam tahapan-tahapan singkatnya, mencoba kombinasi-kombinasi dari gagasan dan pros edur-prosedur. Lebih jauh lagi Cornbach dan Suppes (1969) menyarankan:
Apapun karakter dari sebuah studi, jika ini merupakan disiplin ilmu, penvelidik telah mengantisipasi pertanyaan-pertam-aan tradisional wan¬berhubungan dengan hal tersebut. Penyelidik mengadal:an kontrol pada setiap langkah pada pengumpulan informasi dan penjelasan untuk menghindari sumber kesalahan terhadap penunjukan dari pertanyaan-pertanyaan itu. Jika kesalahan tidak, dapat dihilangkan, penyelidik membawa kesalahan-kesalahan itu dalam

Tidak ada komentar: